Beberapa hari ini banyak programmer android di grup-grup FB yang menanyakan, apa itu app-ads.txt, dan bagaimana cara menambahkan app-ads.txt di aplikasi android mereka. Artikel kali ini akan membahas mengenai app-ads.txt. Semoga membantu.
Pada tanggal 9 Agustus 2019, penulis menerima email dari Google Admob mengenai app-ads.txt. Email tersebut sebenarnya cukup jelas memberi petunjuk mengenai app-ads.txt. Bunyi email tersebut kira2 seperti ini:
Menerapkan file app-ads.txt dengan benar sebelum pemberlakuan peraturan app-ads.txt
Google selalu berkomitmen untuk melindungi keamanan pendapatan yang Anda dapatkan dari aplikasi android Anda. Tantangan utama yang dihadapi adalah penipuan inventaris dari pihak2 yang berniat buruk. Untuk membantu para pengiklan memerangi tantangan ini, kami menyiapkan dan menerapkan app-ads.txt di semua system iklan kami untuk memastikan pengeluaran biaya oleh pengiklan dapat sampai ke penerbit iklan yang tepat, yaitu Anda yang memasang iklan di aplikasi Anda.
Apa itu app-ads.txt?
App-ads.txt adalah turunan dari standar ads.txt. App-ads.txt menyediakan mekanisme untuk para pemilik website supaya bisa membuktikan bahwa mereka adalah penerbit iklan yang diakui oleh Google. Tujuan pemasangan app-ads.txt adalah untuk melindungi para pembuat aplikasi dari penipuan iklan.
Apa yang berubah dan apa pengaruhnya untuk Anda?
Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa AdMob akan mendukung dan memberlakukan peraturan terkait app-ads.txt bagi para penerbit iklan yang sudah memasang app-ads.txt di website mereka, mulai 27 Agustus 2019.
Untuk menyiapkan diri terkait perubahan ini, mohon pastikan app-ads.txt yang dipasang di website Anda tidak mengandung error atau typo apapun.
Bagaimana Anda dapat memastikan file app-ads.txt sudah terpasang dengan benar?
Jika file Anda mengandung error atau typo, AdMob akan menghentikan penayangan iklan di aplikasi Anda karena file app-ads.txt yang Anda pasang akan dianggap sebagai obyek penegakan peraturan.
Jadi sangatlah penting untuk memasang file app-ads.txt dan membetulkan semua error sebelum 27 Agustus 2019, atau file app-ads.txt perlu dihapus dari website Anda untuk menghindari kehilangan pendapatan dari iklan yang tidak disengaja.
Karena itu, kami mengundang Anda untuk dengan hati-hati memeriksa file app-ads.txt Anda jika Anda sudah memasang file tersebut sebelum tanggal deadline. File tersebut harus dipasang di folder utama di website Anda yang terdaftar di Google Play Store atau iOS App Store.
Demikian penjelasan dari Google via email yang penulis terjemahkan ke bahasa Indonesia. Nah, sekarang bagaimana cara memasang file app-ads.txt? Berikut ini langkah2nya.
Langkah pertama. Cari ID publisher Admob Anda. biasanya formatnya adalah: pub-xxxxxxxxxxxxxxxx, dengan “x” adalah angka misalnya pub-9679776591517154. ID publisher ini bisa dilihat di email yang dikirimkan oleh Google Admob ke Anda, contohnya seperti ini.
Langkah kedua. buat file teks, dan beri nama app-ads.txt ke file tersebut. contoh isinya seperti berikut ini:
google.com, pub-9679776591517154, DIRECT
Anda harus mengganti “pub-9679776591517154” menjadi sesuai dengan id publisher admob Anda sendiri. dan file app-ads.txt harus hanya berisi 1 baris tersebut.
Langkah ketiga. upload file tersebut ke website / domain sesuai yg tertulis di aplikasi Anda di google playstore. Anda bisa mencari website tersebut di Google Play Console Anda. contohnya sebagai berikut:
Di gambar di atas, websitenya adalah https://pintar-android.com. Anda harus bisa mengupload file app-ads.txt ke website tersebut, sehingga alamatnya akan menjadi misalnya https://pintar-android.com/app-ads.txt . Tidak diperbolehkan mengupload ke subdomain. harus ke website utama yang terdaftar di Google Play Console.
Demikianlah artikel pintar-android.com kali ini. semoga membantu.
Jangan lupa like page pintar-android.com di FB untuk artikel-artikel seputar pemrograman android.
Untuk yang ingin belajar android, ada beberapa buku di Google Play dari pintar-android.com:
Perhelatan akbar yang digelar oleh Google setiap tahunnya, Google I/O sedang berlangsung sekarang. Untuk developer2 yang sudah mempunyai akun Google Play, pasti menerima email dari Google mengenai acara yang relevan sesuai masing2 developer. Admin pintar-android.com menerima email seperti ini:
Pagi ini, admin mendapatkan email tahun baru dari Google Play. Admin juga ingin turut mengucapkan selamat tahun baru 2019, beserta beberapa patah kata.
Sebagai developer aplikasi BEI5000 (10.000+ download) dan DEBM (100.000+ download), di kesempatan ini admin ingin mengajak para developer khususnya yang di Indonesia untuk belajar dan mengupgrade kemampuan supaya bisa lebih memanfaatkan fitur2 yang sudah disediakan oleh Google sampai saat ini.
Admin banyak mengamati grup2 developer android di Facebook. Banyak sekali pertanyaan2 yang admin rasa bisa diselesaikan dengan kemauan yang besar untuk Googling dan belajar bahasa Inggris. Problem utama yang admin tangkap untuk developer android di Indonesia, hanya 2 itu. Jika itu sudah diatasi, maka kita bisa lanjut belajar mengenai hal2 yang lebih tinggi, seperti AI yang sekarang sudah menjadi bagian inti dari sistem operasi Android P, arsitektur komponen, android jetpack, fitur Slice, dan masih banyak lagi di masa yang akan datang.
Admin juga ingin belajar bersama dengan sebanyak mungkin developer, sambil membagi ilmu melalui artikel2 dan buku2 di pintar-android.com. Semoga di tahun 2019, admin bisa membuat lebih banyak lagi artikel & buku seputar dunia pemrograman android, yang berguna untuk para developer di tanah air. Admin juga menerima saran & kritik teman2, karena tidak ada yang sempurna selama kita masih diberi kesempatan untuk berkarya.
Berikut ini adalah email yang admin terima dari Google Play pagi ini. banyak sekali informasi yang pastinya berguna untuk pengembangan aplikasi android.
Artikel kali ini akan membahas mengenai Nox, salah satu emulator terbaru berbasis Android. Seperti emulator-emulator android lainnya, Nox memungkinkan kita menjalankan aplikasi android di komputer kita. Nox dibuat oleh sekumpulan programmer dari Hong Kong. Mereka bertujuan membuat software App player terbaik yang disukai oleh pengguna mobile App dan game di seluruh dunia.
Mengapa Menggunakan Nox?
Menurut pengalaman penulis, Nox berbeda dengan emulator-emulator android yang lain. Penulis sudah pernah mencoba beberapa emulator android. Misalnya emulator AVD bawaan Eclipse, emulator AVD bawaan Android Studio, emulator BlueStacks, dan emulator Genymotion. Dari pengalaman penulis, Nox adalah emulator yang cara installnya paling simpel, paling hemat RAM, dan yang paling penting menurut penulis adalah terasa paling ringan ketika dipakai. Ini membuat Nox sangat ideal untuk bermain game-game jaman now yang lumayan berat 😀
Cara menginstall Nox
Cara install Nox cukup mudah. Kita tinggal download di https://id.bignox.com/ , kemudian tekan tombol Unduh.
Penulis menggunakan laptop dengan OS Windows 10. Nox tersedia untuk OS Windows & Mac. Seharusnya proses instalasinya tidak jauh beda, antara di Windows dan di Mac. Setelah selesai mengunduh, jalankan file instalasinya. Penulis mendapat versi 6.0.2.0, yang dirilis tanggal 10 Januari 2018. Besar filenya 290 MB.
Kalau file instalasinya dijalankan, akan muncul jendela instalasi seperti ini. Kita tinggal mengklik tombol “Install” di tengah.
Kemudian tunggu proses instalasinya sampai selesai. Penulis hanya menunggu kurang dari 1 menit, memakai laptop prosesor i7 & RAM 12GB.
Setelah proses instalasinya selesai, kita tinggal mengklik tombol Start untuk mulai menjalankan emulatornya. Jadi kita hanya perlu mengklik 2 tombol untuk menginstall & menjalankan Nox. Sangat efisien, bukan? He3..
Setelah mengklik tombol Start, ada proses untuk memulai emulatornya. Ini juga hanya berlangsung beberapa detik.
Tutorial Penggunaan Nox
Kemudian ada 5 layar untuk tutorial penggunaannya. Tutorial ini hanya akan muncul ketika kita pertama kali menjalankan Nox. Berikut ini layar tutorial Nox yang pertama, menjelaskan fitur2 dasar Nox: Mengubah tema, mengelola resolusi tampilan, performa & shortcuts, mengakses fungsi getar, lokasi virtual dsb, shortcut layar rekomendasi app & game dan terakhir tombol-tombol utama yaitu Back, Home dan Recent tasks. Kita bisa mengklik bulatan ikon panah di kanan tengah untuk ke layar tutorial berikutnya.
Tutorial berikutnya menjelaskan fitur kontrol keyboard & mapping. Kita bisa memakai fitur ini untuk menggerakkan karakter2 ketika kita bermain game. Klik lagi bulatan di kanan untuk lanjut.
Layar tutorial ketiga menjelaskan fitur drag-drop file. Kita bisa menekan sambil menggeser file dari komputer ke jendela nox untuk membuat salinan file tersebut di nox.
Layar tutorial ke-4 menjelaskan cara-cara instalasi aplikasi di emulator Nox. ada 3 cara. drag-drop apk nya, install dari google playstore, dan terakhir cari kemudian pilih file apk dari komputer.
Tutorial terakhir menunjukkan banyak fitur Nox yang bisa kita akses cuma dengan mengklik ikon2 kecil di sebelah kanan. Fitur2 ini diantaranya adalah pengaturan lokasi virtual, fitur untuk merekam layar, mengambil screenshot, merotasi layar dan masih banyak lagi. Kemudian kita bisa mengklik tombol “Got It!” di bagian kanan bawah untuk mulai menggunakan Nox.
Akhirnya layar utama Nox muncul. Kita bisa memakai Nox untuk bermain game, menguji coba APK (untuk yang mengembangkan aplikasi android), bahkan selfie karena Nox bisa mengambil foto dengan memanfaatkan webcam di komputer / laptop kita, dengan aplikasi kamera di Nox.
Kesimpulan Mengenai Nox
Setelah memakai Nox selama beberapa hari, kesimpulan penulis mengenai emulator Nox adalah:
1. Nox lebih ringan jalannya dibandingkan emulator2 android lain yang ada saat ini.
2. Cara install Nox lumayan simpel.
3. Nox cocok untuk bermain game android di komputer
4. Satu-satunya kelemahan Nox menurut penulis adalah versi terbaru saat ini (ketika artikel ini ditulis), Nox masih hanya support OS Android Kitkat 4.4.2.
Demikian artikel pintar-android.com mengenai Nox. Anda bisa mengakses artikel-artikel lainnya di http://pintar-android.com/wordpress. Apakah Anda belum / sudah menggunakan Nox? Jika sudah, Anda bisa menulis pendapat di kolom komentar di bawah ini 🙂
Semoga artikel ini bermanfaat. Like page pintar-android.com di Facebook (https://www.facebook.com/pintarandroid101) untuk mendapatkan notifikasi artikel2 berikutnya. Pasti berguna untuk Anda!
Tersedia buku-buku untuk belajar pemrograman Android.
Artikel kali ini akan membahas review mengenai Xiaomi Redmi 5A. Tapi sebelumnya, penulis akan menceritakan dari awal, yaitu pemesanannya lewat flashsale Lazada.
Pesan di Lazada pas FlashSale
Sebagai penggemar produk2 Xiaomi (terutama yang murah2 he3..), penulis tidak ketinggalan dengan flashsale Redmi 5A di Lazada. Sampai artikel ini ditulis, Flashsale Redmi 5A sudah dilakukan 2x oleh Lazada, yaitu tanggal 28 Desember 2017 dan 3 Januari 2018, masing2nya jam 11 pagi. Penulis tidak sempat ikut yang flashsale pertama tanggal 28 Desember, karena sibuk dengan anak & kerjaan yg menumpuk. Akhirnya supaya tidak kelewatan lagi, penulis menginstall aplikasi Lazada di hape, & mengisi email di laman https://www.lazada.co.id/redmi-5a-launch/ supaya dikirimi kabar oleh Lazada jika ada flashsale lagi.
Tanggal 3 Januari jam 10 pagi, penulis dapat notifikasi di aplikasi android Lazada. Lazada juga mengirimkan email ke penulis. Flashsale-nya jam 11. Tapi penulis iseng2 membuka halaman Redmi 5A di Lazada. Setelah refresh halaman beberapa kali, ternyata tombol “BELI” sudah aktif jam 10.59 pagi. 1 menit sebelum flashsale. Penulis merasa sangat beruntung he3..
Setelah memencet “BELI”, penulis memencet halaman pembayaran, lalu memilih COD.
Setelah itu perjuangan sebenarnya baru dimulai. Penulis memencet tombol “PESAN”, dan setelah ada dialog loading, ternyata halaman berubah menjadi halaman info kalau website Lazada sedang down. Penulis tidak menyerah. coba lagi beberapa kali, sempat juga coba di hape. Untungnya sistem Lazada sudah memasukkan barangnya ke troli, dan setelah kurang lebih 19 menit menegangkan (halah :D) akhirnya Lazada menerima pesanan penulis.
Besoknya, sekitar jam 13.30, tanggal 4 Januari kurir sampai di rumah penulis. Kalimat pertama dari si kurir: “Kok bisa dapat, mas?”. Wkwkwk.. penulis serasa jadi hacker profesional. Ya saya jawab aja sedikit curi start, lalu ga nyerah sampai dapat hapenya. Kurir cerita bagaimana flashsale ini diborong oleh para penjual hape di BEC (pusat elektronik di Bandung) dengan memakai cheat & hack. Ya syukurlah penulis masih bisa dapat.. Kalau sudah jodoh memang ngga kemana. He3..
Unboxing Xiaomi Redmi 5A
Penampakan video ketika hape diterima penulis:
Setelah dibuka, ini isinya.
tampak samping Xiaomi Redmi 5A
ini tampak atas
tampak bawahnya:
Box nya dibungkus plastik tipis transparan. setelah membuka plastik tipisnya, kotaknya bisa dibuka. Penampakannya seperti ini.
Isi lengkapnya seperti ini.
Seperti bisa dilihat di atas, dari kiri atas ke kanan bawah: Lembaran manual / cara pengoperasian, kartu garansi, box (dan pembuka slot SIM Card – Memori Card), kartu IM3, kabel USB, colokan USB, dan tutup box. Yang paling menyita perhatian saya adalah: tidak ada headphone / headset. Ya.. gimana lagi. Harga cuma 1jt he3.. kartu SIM IM3 sudah ada di dalam hape ketika box nya dibuka.
Review Xiaomi Redmi 5A
Setelah itu, saya coba colokkan hape ke listrik buat di-charge. Ternyata daya nya masih 68%. Ini penampakannya ketika saya charge pertama kali. Kira2 1 menit, udah jadi 69%. Padahal dari yang saya baca2 di sumber lain di internet, Redmi 5A tidak mendukung fitur Fast Charging.
Bagian belakang hapenya seperti ini. Ada warning (peringatan) supaya tidak membuka perangkat hape, dan ada stiker IMEI serta SN yg menempel. Jangan lupa, cepat2 lindungi stiker ini dengan selotip supaya tulisannya tidak rusak. Kalau tulisan stiker IMEI / SN rusak, bisa repot ngurus garansinya.
Sambil dicharging, saya nyalakan hapenya. Tombol powernya ada di kanan hape kalau kita lihat hape dari depan. Ini layar pertama yang tampil:
Xiaomi Redmi 5A memang sudah disupport MIUI 9, dengan OS Android Nougat 7.1.2. Semoga aja bisa diupgrade ke Oreo. He3..
Tampilan lockscreennya seperti ini:
Pertama kali hape nyala, langsung ada 4 SMS masuk dari Indosat. Ini salah satunya.
Ketika saya pertama kali cek update utk firmware nya, sudah terupdate ke firmware terbaru dari Xiaomi. MUI 9.1.8.0.
Spesifikasi detailnya seperti ini. Yang paling menarik tentu saja RAMnya, sudah 2GB. Internal memorinya juga sudah 16GB.
Dari internal memori 16GB, yang benar2 bisa kita pakai sebesar 10,51GB. Jadi OS & MIUI sudah memakan 5,5GB. Untuk aplikasi2 dan file2nya dari pabrikan kira2 2GB, jadi sisanya yang bisa kita pakai untuk foto2, video, aplikasi tambahan dan sebagainya kira2 7GB. Info ini penulis dapatkan setelah menginstall aplikasi Mi Explorer dari Google Playstore.
Setelah itu, hape ini penulis bawa di saku sambil motoran. di tengah jalan, beberapa kali dicek maklum hape baru takut jatuh he3.. Setelah sampai di tujuan, lumayan kaget, screenguardnya mulai menggelembung terutama dari kanan atas. Sepertinya karena screenguard ini memang ngga untuk dipakai lama. Hanya supaya layarnya terlindung ketika dikirim.
Akhirnya besoknya, penulis memesan screenguard Xiaomi Redmi 5A. Untungnya ada di Tokopedia & bisa diantar lewat Go-send. Tokopedia, gitu loh.. he3..
Berikutnya yang dicek oleh penulis adalah kartu SIM nya. Kartu SIM nya akhirnya diganti menjadi Axis untuk internetan. Penulis sempat salah memasang kartu SIM. ini cara pasang kartu SIM yang salah:
Cara pasang yang benar, hapenya menghadap belakang dan kartu SIM hadap depan, seperti ini.
Setelah kartu SIM terpasang dengan benar, penulis iseng2 liat2 aplikasi yg sudah terpasang dari pabrikan Xiaomi. Ada aplikasi yang lumayan menarik, yaitu Mi Remote. Aplikasi ini memanfaatkan fitur IR (Infrared) yang disematkan di Xiaomi Redmi 5A. Hasilnya, kita bisa mengubah hape ini jadi remote control untuk TV LED & TV digital lainnya. Penulis senang setengah mati dengan fitur ini. Ha3..
Selanjutnya penulis iseng2 ngecek adaptornya. Ternyata adaptor Xiaomi Redmi 5A lebih kecil daripada Xiaomi Redmi 2, meskipun daya baterainya lebih besar. Ini adaptor Xiaomi Redmi 2. Output DC 5.0V – 2000mA
Sedangkan ini adaptor Xiaomi Redmi 5A. Output DC 5.0V – 1000mA.
Bisa dikatakan ini juga untuk mengurangi harga jualnya. Masih ingat, hape ini harganya cuma sejuta? He3..
Yang terakhir, dan ngga kalah penting (terutama untuk cewe2), adalah kualitas kameranya. Bisa dibandingkan, ini pakai kamera Redmi 2:
Dan ini hasil kamera Xiaomi Redmi 5A:
Hasilnya lebih tajam, detail, dan warnanya lebih hangat. Kamera Xiaomi Redmi 5A memang sudah 13MP, sedangkan kamera Xiaomi Redmi 2 masih 8MP.
Sampai di sini, review Xiaomi Redmi 5A yang bisa disampaikan oleh penulis. Terakhir, ini penampakan hapenya setelah dikasih screenguard.
Semoga artikel ini bermanfaat. Like page pintar-android.com di Facebook (https://www.facebook.com/pintarandroid101) untuk mendapatkan notifikasi artikel2 berikutnya. Pasti berguna untuk Anda!